Profil Racana Soedirman Universitas Jenderal Soedirman
Sejarah Racana Soedirman
Racana bagi saya bukan sekadar tempat berkumpul, bukan pula hanya organisasi tempat saya mencatat jejak pengabdian. Racana adalah ruang tumbuh, tempat saya belajar mengenali diri sendiri melalui proses yang panjang, melelahkan, tapi penuh makna. Di Racana, saya menemukan makna persaudaraan sejati bukan hanya karena sering bertemu, tapi karena saling menopang dalam suka dan duka, dalam kerja dan istirahat, dalam tawa dan air mata. Di setiap kegiatan, saya belajar bahwa kepemimpinan bukan soal memerintah, tapi soal memberi teladan. Saya belajar bahwa pelayanan bukan tentang seberapa besar yang kita berikan, tapi seberapa tulus kita melakukannya.
Di Racana, saya ditempa oleh tantangan, dilatih untuk kuat, diajarkan untuk peka, dan diarahkan untuk selalu rendah hati dalam pencapaian apa pun. Racana adalah perjalanan. Sebuah proses menjadi, bukan sekadar ada. Saya bukan hanya anggota. saya bagian dari sebuah keluarga yang mempercayai bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama. Dan karena Racana, saya berani bermimpi lebih besar, bekerja lebih keras, dan mencintai lebih dalam. Racana bukan hanya bagian dari hidup saya. Racana adalah salah satu alasan saya terus melangkah.
Pembentukan Racana Soedirman Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) diawali atas inisiatif Pembantu Rektor III Unsoed saat itu, Bapak Drs. Soedito Adjisoedarmo, bersama seorang mahasiswa, Kak Herry Soeprapto, dengan dukungan dari Kwartir Cabang Banyumas dan Kwartir Daerah Jawa Tengah. Melalui kerja sama ini, dirintislah pembentukan Gugus depan Pramuka di lingkungan kampus Unsoed. Sebagai langkah awal, dibentuklah sepuluh orang kader Pramuka dari kalangan mahasiswa untuk bertugas sebagai pengurus. Selanjutnya, pada tanggal 7 Juni 1980, secara resmi berdiri Gugus depan Banyumas 02.1953–02.1954, yang memiliki satu satuan Pandega bernama Racana Soedirman dan beranggotakan 30 orang. Peresmian dilakukan oleh Ketua Kwartir Daerah XI Jawa Tengah, Kak Pramoe Soetomo. Awalnya, pendirian Gugus depan direncanakan pada tanggal 6 Juni 1980, bertepatan dengan hari kelahiran Ir. Soekarno sebagai pencetus Gerakan Pramuka Indonesia, namun karena satu dan lain hal, peresmian akhirnya dilaksanakan pada 7 Juni 1980.
Tak lama setelah pendiriannya, Racana Soedirman memperoleh kehormatan untuk berpartisipasi dalam Jambore Daerah Jawa Tengah pada 19 September 1980, sekaligus dalam peresmian Bumi Perkemahan Baturraden oleh Presiden Republik Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka. Seiring perkembangan organisasi, pada tahun 1985 terjadi perubahan sistem penomoran Kwartir Ranting, sehingga nomor Gugus depan berubah menjadi Gudep Banyumas 26.1953–26.1954. Kemudian, pada tahun 2000, sesuai dengan ketentuan administrasi dari Kwartir Cabang Banyumas, format penulisan nomor Gugus depan diperbarui menjadi Gudep Banyumas 26-1953–26-1954.
Pada masa awal berdirinya, Racana Soedirman belum memiliki sanggar atau tempat khusus untuk kegiatan. Oleh karena itu, kegiatan latihan dan pertemuan rutin dilaksanakan di Kantor Pusat Administrasi Unsoed. Baru pada tanggal 27 Agustus 1983, Racana Soedirman resmi memiliki Sanggar Bakti Pramuka yang terletak di kompleks Gedung Soemardjito Unsoed.
Risma Auliya Nurfalah


★★★★★